Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday, 12 December 2019

Jarang ditemukan Warteg di Ranah Minang

Bagi kamu perantau dari jawa dan lagi bertamasya di ranah minang dan kangen kampung halaman dan ingin memakan nasi warteg akan sulit menemukannya. 


Ya. Karena jarang sekali orang yang menjual nasi warteg atau warung sunda atau daerah lainnya selain warung nasi padang itu sendiri. 

Jikapun ada penrantau dari tanah jawa ke ranah minang mereka akan berpikir dua kali untuk membuka usaha warteg di ranah minang ini. 



Nasi padang di kota yang terkenal akan rendangnya ini sangat menjamur dengan harga yang relatif murah hampir sama dengan harga nasi warteg yakni rata rata di bandrol dengan harga Rp  10000 , (sepuluh ribu rupiah ). Itu sudah termasuk dengan gulai nangka atau cubadak, sayuran dan lauknya tentunya. 

Berbeda dengan Nasi padang yang di luar padang misalnya di jawa , harga seporsi nasi padang biasanya dijual antara 15.000 sampai 25.000 perporsinya tergantung lauk yang kita pilih. Oleh karena nasi warteg yang harganya lebih murah jadi buruan masyarakat setempat.

Penjual nasi warteg di ranah minang akan kalah sama penjual nasi padang yang sangat menjamur dengan harga yang relatif sama dengan nasi warteg. 

Selain alasan di atas ada beberapa alasan lagi yang membuat nasi warteg sulit ditemukan di ranah minang. 

1. Seperti yang sudah diatas kompetitor untuk penjual nasi warteg adalah penjual nasi padang yang sangat berat. 

2. Selera makan orang minang berbeda dengan orang jawa yang biasanya masakannya mengandung gula dan gulainya tidak terlalu kental dan juga masyarakat minang tidak suka sama masakan yang mengandung gula, kecap, atau sejenisnya karena mereka anggap itu bukan masakan tapi seperti kolak.

Jika ingin membuka nasi warteg di padang itu akan sulit karena sasarannya orang minang meskipun ada juga perantau dari daerah jawa yang jumlahnya lebih sedikit. 

3. Sambal orang jawa dan orang minang berbeda, sambal orang minang terkenal dengan sambaladonya yang menggunakan cabe kriting merah dan hijau yang tidak pakai gula, berbeda dengan sambal jawa yang biasanya memakai cabe rawit dan pakai gula merah yang sedikit manis. Contohnya sambal terasi jawa.

Itulah alasannya tidak ditemukannya nasi warteg di ranah minang.  


loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages