Indonesia kaya akan budaya, salah satunya tarian.
Setiap daerah di negara ini punya tariannya sendiri dan biasanya menjadi
identitas dari daerah tersebut.
Sumatera Barat misalnya. Tanah Minang ini ternyata punya tarian
khusus yang biasanya ditampilkan dalam acara-acara penting. Tari
tersebut bernama "Tarian Galombang".
Pada Okezone, Ketua Bundo Kanduang Pariaman Selatan, Sumatera
Barat, Teta Nursida, menjelaskan bahwa Tarian Galombang ini sudah ada
sejak lama. Biasanya tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu
penting. Bahkan, di beberapa daerah di Sumatera Barat, tarian ini
dipersembahkan saat pernikahan.
"Biasanya tampilannya itu nyentrik. Tarian di pernikahan itu ditampilkan
saat marapulai (pengantin laki-laki) sebelum duduk di pelaminan bersama
anak daro (pengantin perempuan). Jadi acara juga jadi lebih meriah,"
papar Bundo Teta, di Pendopo Wali Kota Pariaman, Pariaman, Kamis
(20/12/2018).
Dalam pertunjukan Tarian Galombang, biasanya ada momen di mana salah
seorang Bundo Kanduang memberikan sakapua siriah atau kapur sirih. Bundo
Teta menjelaskan bahwa sakapuah siriah ini ada untuk persembahan kepada
tamu kehormatan. Sebagai tanda selamat datang juga.
Apa saja isinya? Bundo Teta menyebutnya “5
sakawan” di antaranya; kapur sirih, daun sirih, pinang, gambir, dan
tembakau.
“Jadi, tamu yang disambut akan dipersembahkan sakapua siriah ini dan sebagai simbolik si tamu akan mengambilnya dan langsung memasukkan ke dalam mulut sebelum memasuki ruangan,” ungkap Bundo Teta.
Hal yang tidak kalah penting adalah busana yang dikenakan para penari. Bundo Teta menuturkan bahwa secara keseluruhan busana yang dipakai adalah busana tradisional Sumatera Selatan.
Secara detail, item fashion yang dikenakan para penari Tarian Galombang antara lain untuk aksesori kepala bernama “Tengkuluak”, pada bagian badan ada busana Kuruang Basiba, ada salendang, dan hiasan di bagian dada bernama Tokah berwarna emas. Sebagai pelengkap, para penari juga menggunakan Dukuah di lehernya. Di bagian bawah, para penari menggunakan songket yang cantik. Menarik bukan?
“Jadi, tamu yang disambut akan dipersembahkan sakapua siriah ini dan sebagai simbolik si tamu akan mengambilnya dan langsung memasukkan ke dalam mulut sebelum memasuki ruangan,” ungkap Bundo Teta.
Hal yang tidak kalah penting adalah busana yang dikenakan para penari. Bundo Teta menuturkan bahwa secara keseluruhan busana yang dipakai adalah busana tradisional Sumatera Selatan.
Secara detail, item fashion yang dikenakan para penari Tarian Galombang antara lain untuk aksesori kepala bernama “Tengkuluak”, pada bagian badan ada busana Kuruang Basiba, ada salendang, dan hiasan di bagian dada bernama Tokah berwarna emas. Sebagai pelengkap, para penari juga menggunakan Dukuah di lehernya. Di bagian bawah, para penari menggunakan songket yang cantik. Menarik bukan?
loading...
No comments:
Post a Comment