Suku minangkabau terkenal akan budaya dan adatnya yang masih dijaga kelestariannya. dalam suatu kegiatan budaya atau adat minang biasanya selalu mengenakan busana yang menjadi ciri khas dan kebanggaan suku minangkabau, begitupun dalam adat pernikahan minangkabau ada berbagai pakaian adat yang dikenakan baik untuk mempelai laki-laki maupun perempuan seperti baju adat koto gadang atau baju kurung dengan hiasan kepala disebut dengan Suntiang ?.
Doc : Pinterest.com
Sunting adalah hiasan kepala yang biasanya dikenakan oleh anak daro ( mempelai perempuan ) dalam adat pernikahan minangkabau. bentuk sunting ini diambi dari alam, baik untuk bentuk tumbuhan atau hewan. bentuk sunting berbentuk bundar setengah lingkaran dengan berat rata- rata 3- 5 kg tapi sekarang ini sudah dibuat model yang lebih ringan. pemakaian suntiang tidak hanya sebagai hiasan saja tapi juga ada makna yang tersembunyi di dalamnya yaitu beratnya tanggung jawab seorang perempuan ketika sudah menikah.
hiasan kepala yang di pakai oleh anak daro ini memilki bebrapa tingkatan biasanya ada tujuh tingkatan atau lebih yang disebut juga dengan suntiang gadang ada juga suntiang yang dipakai oleh pengiring pengantin yang disebut juga dengan suntiang ketek.
sebuah suntiang tersusun atas berbagai benda yang disusun sedimikan rupa yang membentuk suatu kesatuan yang indah, ada yang berbentuk bungao sarunai yang disusun 5 lapis, ada juga bungo gadang yang disusun 5 lapis ada juga hiasan yang paling atas disebut juga dengan kembang goyang. ada juga hiasan yang jatuh ke sebelah kiri dan kanan wajah anak daro, bagian itu disebut juga dengan Kote- kote.
Selain itu di Sumatera Barat ini banyak segala ragam dan bentuk dari suntiang ini antara satu dengan yang lainnya tapi sayangnya kini anak muda zaman sekarang hanya mengenal beberapa bentuk saja tidak semuanya, untuk bentuk dan macam suntiang itu apa aja, akan saya bahas pada postingan selanjutnya.
Sumber :
loading...
No comments:
Post a Comment