Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Friday, 19 June 2020

Tradisi Membantai Adat Di Nagari Sijunjung Dalam Menyambut Bulan Ramadhan

Ada banyak tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci ramadhan, salah satunya di Provinsi Sumatera barat, ada banyak tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan ini bahkan di setiap nagari ada tradisi sendiri yang biasa dilakukan salah satunya adalah Tradisi Membantai Adat di Nagari Sijunjung, Sumatera Barat. 

Foto : sumbar.antaranews.com

Tradisi ini hampir sama dengan tradisi yang sama dengan nama Tradisi bantai adat, yaitu adanya pemotongan hewan kerbau di setiap surau yang dibagikan kepada anggota Kongsinya, bedanya adalah dari segi waktunya, jika yang tradisi bantai adat yang berada di Nagari Sintuak Padang pariaman biasanya dilakukan setalah selesai Shalat idul Fitri, di Nagari Sijunjung ini dilakukan sebelum bulan Ramadhan. 

karena tradisi ini dilakukan secara terus menerus dan turun temurun maka dalam tradisi ini dimulai dengan mengadakan anggota tobo kongsi. untuk tradisi membantai adat tahun depannya, penentuan tobo kongsi ini biasanya dilakukan oleh anggota masyarakat sendiri yang terdiri dari beberapa anggota, setiap anggota kongsi wajib mengumpulkan dana yang sudah ditentukan nominalnya seharga satu ekor kerbau selama satu tahun yang dicicil bisa tiap minggu atau tiap bulan dengan pembagian nominal uang yang rata. 

Seminggu sebelum memasuki bulan ramadhan biasnaya tiap tobo kongsi ini mengadakan ramadhan rapat di surau-surau, maka tak heran nama tobo kongsinya ini kadang disesuaikan dengan nama suraunya, tujuan diadakan rapat pertemuan ini adalah untuk pembagian tugas dalam acara puncak membantai adat misalnya siapa aja yang kebagian tugas untuk membuat pondok tempat acara membantai adat. Perlu di Ketahui setiap tobo kongsi mempunya pondok tersendiri-sendiri. dalam sekali acara membantai adat ini kadang ada belasan sampai puluhan pondok dengan puluhan ekor kerbau. 

Sehari sebelum acara membantai adat ini setiap anggota tobo kongsi bergotong royong membuat pondok untuk penyembelihan kerbau. untuk penentuan hari H acara membantai adat ini biasanya melibatkan tiga unsur yaitu Niniak Mamak, Alim Ulama dan Orang Cadiak.  

Pada Sore Hari Sebelum Hari H, kerbau-kerbau yang akan disembelih akan dibawa ke pondok masing-masing tobo kongsi untuk di sembelih pada besok harinya. 

Pada besok harinya kerbau yang sudah sembelih kemudian dibagi tugas terhadap orang sudah ditugaskan sebelumnya seperti siapa yang bertugas mennguliti kulit kerbau, membersihkan ususnya, setelah selesai daging yang sudah dibersihkan daging kerbau akan dibagikan kepada seluruh anggota tobo kongsi masing- masing dan dibawa kerumah masing-masing untuk dimasak.

Pada Sore harinya setiap anggota kongsi datang ke surau masing-masing dengan membawa rantang dengan isi nasi dan daging kerbau yang sudah dimasak tadi. dan semua pembukuan untuk tahun ini mulai ditutup dan akan dimulai lagi untuk tradisi Membantai Adat tahun depannya dan begitu juga semuanya saling bersalaman untuk memasuki bulan ramadhan

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages