Selain dari Tradisi Ratik Tagak yang biasanya dilaksanakan sehabis sholat berjamaah atau acara keagamaan lainnya, ternyata di Jorong Sikaladi Nagari Pariangan Tanah Datar ini ada lagi tradisi yang biasanya dilaksanakan enam hari setelah hari raya Idul Fitri Namanya tradisi Hari Rayo Anam.
Ilustrasi : Talam berisi Makanan/indozone.com
Tradisi ini sudah diturunkan beratus-ratus tahun yang lalu dan masih terjaga hingga kini, sebenarnya tidak pas mengatakan hari ke enam karena bisa saja hari ke tiga atau hari ke delapan setelah selesai salat idul fitri adanya tradisi ini, sebutan yang pas untuk menyebut tradisi ini adalah hari kamis pertama setelah salat idul fitri, harinya bisa hari ketiga, keempat dan lainnya.
Kenapa memilih hari kamis pertama dalam melaksanakan tradisi ini, alasannya adalah karena masyarakat setempat percaya bahwa hari kamis pertama tersebut akan datang dan hari kamis pertama itu hari baik dalam mengadakan tradisi ini.
Acara ini dimulai pada kamis paginya dengan datangnya para masyarakat ke tempat pemakaman umum sipuan raya suku pisang untuk ziarah ke sanak saudaranya yang sudah meninggal kemudian melakukan doa dan dzikir bersama, kemudian pada acara puncaknya yaitu pada kamis patang para bundo kandung akan membawa talam berisi makanan ke pendopo dekat dengan pekuburan sipuan raya suku pisang yang kaum bapak-bapak sudah menunggu disana, sebelum acara makan bersama dimulai biasanya pada puncaknya ini masyarakat melakukan doa bersama dengan cara berdiri atau disebut juga tradisi ratik tagak. Setelah acara Doa, Dzikir dan Tahlil selesai acara selanjutnya yaitu makan bersama-sama.
Pada hari rayo anam ini para mamak, kemenakan, atau sanak keluarga yang berada di perantauan akan pulang kampung untuk berkumpul bersama, tradisi ini juga sebagai ajang silaturahmi dengan seluruh masyarakat agar mengenal satu dengan yang lainnya.
loading...
No comments:
Post a Comment