Indonesia dengan banyak budaya dan tradisi dan berbagai jenis tradisional yang masih tetap eksis hingga kini meskipun ada beberapa juga yang sudah jarang terlihat lagi.
Foto : blog.misteraladin.com
kalau bicara tentang kesenian ada berbagai jenis kesenian di tanah air salah satunya di Provinsi Sumatera barat ini ad berbagai kesenian dari mulai tarian alat musik dan lain-lain, selain itu ada satu kesenian yang cukup merinding kalau menyaksikannya karena sedikit mengandung mistis namanya Lukah Gilo.
Lukah dalam bahasa minang berarti alat penangkap ikan yang terbuat dari rotan yang biasa digunakan oleh masyarakat Zaman dahulu, jadi lukah gilo adalah alat penangkap ikan yang bergerak kemana-mana layaknya orang gila.
Lukah gilo ini mirip dengan permainan Jelangkung kalau di daerah jawa, sebelum acara pertunjukan lukah gilo diadakan pertama-tama lukah didandani layaknya manusia. Bagian ujungnya yang lancip
diberi batok kelapa yang melambangkan kepala. Di kanan dan kirinya
dipasangi kayu melintang yang melambangkan tangan. Tak lupa, lukah tersebut juga dipasangi baju.
Lukah Gilo dipentaskan pada malam hari. Cara memainkannya, lukah ditopang dua orang di kanan dan kiri. Di dekat mereka, ada empat orang yang mengibas-ngibaskan kain hitam ke lukah. Sementara itu, penonton membentuk lingkaran besar mengelilingi lukah. Seorang yang bertindak sebagai pawang kemudian melantunkan syair dalam bahasa Minangkabau.
Beradu dengan keheningan malam, suara si pawang terdengar magis dan
menusuk jiwa. Ditambah dengan iringan alat musik talempong dan gendang,
suasana mistis kian terasa. Lalu, seakan-akan ada kekuatan tak
kasat mata, perlahan-lahan lukah bergerak. Semakin lama gerakannya semakin menjadi-jadi. Lama-lama, lukah itu bergerak layaknya orang kesurupan atau orang gila. Itulah kenapa kesenian ini dinamakan Lukah Gilo. Gilo artinya gila.
Kedua orang yang menopang lukah pun kewalahan. Bahkan, saking hebatnya gerakan si lukah, kedua penopang itu sampai terluka tangannya hingga hampir terlempar ke tanah. Bukan main, ya!
Ketika digunakan sebagai properti untuk pertunjukkan Lukah Gilo, lukah bukan lagi lukah biasa, melainkan lukah yang telah dirasuki jin. Pawanglah yang memanggil jin untuk masuk ke dalam lukah. Hal yang kemudian menyebabkan si lukah marah ialah lantunan syair dari si pawang yang bernada mengejek si lukah.
Meskipun kesenian yang Magis tapi tidak sedikit orang yang menikmatinya dan masih eksis hingga kini hal ini terbukti dengan banyaknya turis lokal atau mancanegara yang juga ikut menikmati kesenian ini.
loading...
No comments:
Post a Comment