Indonesia dengan beragam adat dan budayanya sudah menjadi ciri khas bangsa itu sendiri, ada berbagai adat dan tradisi di Indonesia salah satunya dalam pernikahan, hampir seluruh provinsi dan suku di Indonesia punya adat sendiri-sendiri dan rangkaian adat yang mesti dijalani salah satunya adalah di Minangkabau, dalam adat pernikahan minangkabau ada berbagai adat yang mesti dijalani dan hampir tiap nagari atau kabupaten di Sumatera barat ini punya keunikan sendiri-sendiri salah satunya adat Manjapuik Marapulai.
Foto : oknusantara.com
Acara manjapuik marapulai biasanya dilakukan setelah prosesi akad nikah dan biasanya dilakukan pada keesokan harinya yaitu serangkaian acara manjapuik marapulai atau pengantin laki-laki ke rumah anak daro (Mempelai Perempuan), proses ini juga diiringi dengan pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.
Dalam penjapuikan marapulai ini biasanya anak daro diiringi oleh niniak mamak, urang sumando dan bundo kanduang dari pihak perempuan untuk disandingkan dipelaminan dengan membawa carano langko, jamba gadang, sambal pengiring semuanya dibawa menggunakan talam dimana susunannya yaitu talam, cambuang nasi ditutupi daun yang sudah di sangai, di atasnya piriang samba, di samping cambuang yaitu piring yang berisi makanan pengiring dan semuanya ditutupi dengan tudung saji lalu ditutupi lagi dengan kain lalamak (tutup carano).
Sebelum acara panjapuikan marapulai ada berbagai persiapan yang harus dilakukan yaitu mengolah makanan adat, penataan dan pengemasan jamba gadang, penyusanan makanan adat acara manjapuik marapulai.
Setelah persiapan dirasa sudah selesai barulah masuk ke proses inti yaitu rangkaian panjapuikan marapulai yaitu sebagai berikut :
1. Baarak Karumah Marapulai
Baarak adalah acara dimana anak daro dan keluarga yang ikut menjemput dalam acara Manjapuik Marapulai berjalan atau baarak bersama-sama menuju rumah pihak keluarga marapulai, anak daro telah mengenakan baju suntiang.
2. Penyerahan Jamba Gadang
Makanan adat yang dibawa oleh pihak keluarga anak daro barang bawaan diserahkan ke keluarga marapulai.
3. Pepatah Petitih
Setelah menyerahkan bawaan maka dilakukan acara petah petitih yang dilakukan oleh para niniak mamak (datuak dari suku) anak daro dan marapulai
4. Acara Makan Basamo
Sebelum petatah petitih tujuan kedatangan disampaikan rombongan anak daro dipersilahkan makan dan pihak keluarga marapulai mempersilahkan para tamu mencicipi jamuan yang telah disediakan. Para tamu duduk bertiga tiga lalu ditatiang oleh tuan rumah dan sebelumnya telah disusun dengan piring, gelas, kobokan, lauk pauk, nasi, dan parabuang. Hidangan tersebut telah dipersiapkan oleh keluarga marapulai sebelum kedatangan keluarga anak daro ke rumah marapulai
5. Baarak
Setelah mendapat kata mufakat dari petatah petitih untuk Manjapuik Marapulai dan memberi gelar untuk marapulai dan telah memakan apa yang telah disediakan, maka petatah petitih kembali yang berisi tentang rombongan mohon diri atau pamit untuk membawa marapulai kerumah anak daro.
6. Basandiang
Setelah acara baarak sekeliling kampung maka anak daro dan marapulai basandiang dikediaman anak daro dan melayani tamu-tamu undangan yang datang.
Sumber : Skripsi UNP 2016/ Jeni Silvi Yorian
loading...
No comments:
Post a Comment