Pada Postingan ini sebenarnya adalah melanjutkan postingan
sebelumnya dengan judul yang sama yaitu tentang tikuluak. pada postingan
sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tikuluak adalah penutup kepala berbentuk
tanduk kerbau dari kain yang dibentuk sedimikian rupa yang melambangkan
identitas kewibawan, kehormatan, kemulian status,
perempuan minang dalam adat terbukti sebagai suku yang menggunakan sistem
Matrilineal yang mengikuti garis keturunan ibu dan sebagai harta pusako yang
diturunkan secara turun temurun melalui garis keturunan ibu (wanita).
Pada Prakteknya ada beberapa jenis dan bentuk
tikuluik ini berdasarkan luhak dan ragamnya, berikut adalah penjelasan
masing-masing Tikuluak berikut ini.
1. Jenis Tikuluak Berdasarkan Luhak
Dalam sejarahnya seperti yang sudah dibahas dalam
beberapa artikel online bahwa daerah asal masyarakat suku Minangkabau
adalah di persekitaran tiga gunung pedalaman pulau Sumatra Bagian Tengah yaitu
Gunung Merapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago,
Kehadiran orang Minangkabau yang menduduki daerah persekitaran gunung-gunung itu seterusnya menjadi daerah utama masyarakat suku Minangkabau yang disebut Luhak Nan Tigo, yaitu Luhak Tanah datar, Luhak Agam dan Luhak 50 Koto. Sekarang ini daerah Luhak Nan Tigo tersebut disebut sebagai Pusat Alam Minangkabau. sekarang ini juga, ketiga Luhak tersebut sudah menjadi tiga kabupaten di dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia di Sumatra Barat.
Dari ketika luhak tersbut masing- masing punya
keunikan tersendiri dalam segi budaya dan makanan khasnya tapi secara umum sama
termasuk dalam luhak ada berbagai jenis bentuk sesuai luhak tersebut yang
terbagai menjadi 3 jenis bentuk tikuluak berdasarkan luhak ini.
a. Tikuluak dari Luhak Tanah Datar
Luhak tanah datar disebut juga sebagai luhak
nan Tuo di Sumatera barat. Luhak Tanah datar diibaratkan sebagai
bumi yang lapang, airnya yang tawar dan ikannya yang banyak. Pengibaratan Luhak
Tanahdatar ini menjadi tanda dari karakter penduduknya yang ramah, suka damai,
dan berjiwa sabar. Luhak Tanah datar merupakan daerah pertama yang berdiri di
Minangkabau. Di daerah ini pula kerajaan Pagaruyung berkuasa pada tahun 1347
sampai 1375.
Pada masyarakat Luhak Tanah Datar, kerana luhak ini merupakan daerah pertama yang wujud di Minangkabau dengan keberadaan kerajaan Pagaruyungnya, maka model dan bentuk Tikulaknya adalah bertingkat. Model Tingkuluak yang bertingkat itu kelihatannya menjadi penggambaran dari ketinggian peradaban Luhak Tanah datar sebagai daerah Luhak Nan Tuo dengan kerajaan Pagaruyung yang memerintah Minangkabau.
b. Tikuluak dari Luhak Agam
Luhak Agam adalah daerah kedua yang wujud sesudah
Luhak Tanah datar. Luhak Agam digambarkan sebagai buminya yang panas, airnya yang
keruh dan ikannya yang liar. Penggambaran ini merupakan simbol dari karakter
penduduknya yang keras hati, berani, dan suka berkelahi.
Untuk daerah Agam yang digambarkan buminya panas, airnya keruh,
ikannya liardengan karakter masyarakatnya yang keras hati, berani, dan suka
berkelahi, maka model bentuk ujung Tikuluaknya adalah runcing.
c. Tikuluak Dari Luhak 50 Koto
Luhak 50 Koto digambarkan sebagai buminya yang sejuk, airnya yang
jernih dan ikannya yang jinak. Melambangkan masyarakatnya yang berkepribadian
lembut, tenang, dan suka damai. Luhak 50 Koto ini merupakan luhak terakhir dari
wujud di Luhak Nan Tigo. Oleh itu, Luhak 50 Koto disebut pula
sebagai Luhak Nan Bungsu
Karena luhak 50 Koto digambarkan dengan buminya yang sejuk, airnya
yang jernih, dan ikannya yang jinak melambangkan masyarakat yang berkepribadian
lembut, tenang, dan suka damai, maka bentuk dari ujung tikuluaknya adalah
tumpul.
2. Jenis Tikuluak berdasarkan ragamnya.
a. Tikuluak Baikek
Tikuluak ini menyerupai tanduk kerbau yang pada ujung tanduknya
tumpul. Tikuluak baikek ini terdiri dari beberapa macam
yaitu: Tikuluak cawek, tikuluak gobah, tikuluak cukia kuniang, tikuluak
batiak baikek dan tikuluak ikek putiah. Setiap jenis tikuluak
baikek memiliki warna dan jenis bahan yang berbeda.
b. Tikuluak Kompong
Bentuk tikuluak ini agak besar, pada bagian atas kepala tikuluak
dibuat agak besar seperti cerobong. Bahan yang digunakan adalah selendang batik
dan bisa juga kain tenun, bahan yang digunakan disesuaikan dengan kesempatan
yang di hadiri.
c. Tikuluak Bugih
Bentuk tikuluak ini sederhana, pada bagian samping kepala bentuk
tingkuluak dibuat berdiri dan bagian belakang tertutupi oleh kain. Bahan yang
digunakan yaitu dari kain sarung bugis dengan motif kotak-kotak.
d. Tikuluak talakuang putiah
Bentuk tikuluak talakuang putiah sama seperti tikuluak
kompong hanya saja perbedaannya dapat dilihat dari segi bahan dan
warna yang digunakan. Tikuluak ini terbuat dari bahan katun putih yang
berbentuk menyerupai mukenah sholat.
e. Tikuluak Tanduk
Bentuk Tikuluak tanduk ini menyerupai bentuk tanduk kerbau dengan kedua
ujungnya yang runcing. jenis tikuluak ini biasanya digunakan oleh wanita minang
dalam acara penyambutan tamu, atau pengiring mempelai wanita dalam acara
pernikahan.
f. Tikuluak Koto Gadang
tikuluak koto gadang ini adalah ragam tikuluak selendang yang
berasal dari nagari koto gadang kabupaten, Agam, Sumatera Barat. tikuluak ini
biasa dipakai oleh pengantin mempelai perempuan dalam acara pernikahan, atau
perkawinan.
g. Tikuluk Balenggek
sesuai namanya tikuluak balenggek terdiri dari dua tingkat yang
terbuat dari kain balapak. pada bagian bawah kain balapak dibentuk tikuluak
lagi yang menyerupai tanduk kerbau, takuluak balenggek ini termasuk kedalam
luhak tanah data yang biasanya digunakan oleh mempelai pengantin perempuan di
lintau, Tanah datar Sumatera Barat.
Sumber :
https://sumbarsatu.com/berita/22031-fungsi-tikuluak-dan-deta-bagi-masyarakat-minangkabau
https://min.wikipedia.org/wiki/Tikuluak_tanduak
https://min.wikipedia.org/wiki/Tangkuluak_Koto_Gadang
https://min.wikipedia.org/wiki/Tikuluak
https://min.wikipedia.org/wiki/Tikuluak_balenggek
loading...
No comments:
Post a Comment