Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Saturday 1 February 2020

Pedagang Rambutan di Sumbar yang "Berbeda" dengan daerah lainnya.

Seperti kata pepatah" Lain di Lubuk lain pula di Ladang" pepatah ini di rasa pas jika dihubungkan dengan kegiatan atau masyarakat  yang ada di Sumatera Barat dengan daerah lainnnya termasuk juga dengan penjual buah rambutan di ranah Minang ini. maka tak heran negera kita memilki slogan "Bhineka tunggal ika". 



Sekarang ini di ranah minang sudah mulai memasuki musim buah rambutan ditandai dengan banyaknya pedagang buah rambutan di pinggir jalan di sekitar kota Padang dan banyak juga buah yang sudah matang di Pohonnya yang belum di ambil sama pemiliknya untuk di makan sendiri ataupun untuk di Jual. pada puncaknya harga sekilo  rambutan tidak sampai rambutan. musim rambutan ini ditandai dengan hampir berakhirnya musim dukuh dan durian di ranah minang, jika sebelumnya banyak penjual durian dan dukuh maka akan berganti dengan banyaknya penjual buah rambutan di ranah minang ini. 



Ada yang unik nih tentang cara penjual rambutan di ranah minang ini yaitu mereka mempreteli rambutannya satu persatu bahkan ketika awalnya di petik dari pohonnya bila untuk di jual. berbeda dengan di daerah jawa misalanya mereka menjual sama tangkainya meskipun ada juga yang menjual yang tidak pakai tangkai tetapi dengan kualitas yang kurang baik atau tidak sengaja jatuh pada proses pengambilan dari pohonya atau proses pengangkutan.



Bagi masyarakat minang membeli rambutan dengan tangkainya akan mengurangi timbangan atau dalam artian mengurangi jumlah buah rambutan yang kebeli meskipun dalam itungan yang sama misalnya kalau dalam sekilo rambutan ada 70 buah dengan menggunakan tangkai maka akan berlebih misalnya jadi 80 buah dalam sekilo bila tidak menggunakan tangkai dan daunnya. 

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages