Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday 12 January 2020

Tradisi Pacu Itiak di Payakumbuh, Sumatera Barat

Sumatera Barat terkenal dengan beragam makanan, minuman dan tradisi yang unik setiap daerah punya tradisi dan kebiasaan masing masing salah satunya adalah pacu itiak atau balap bebek kalau dalam bahasa Indonesia, jika di Kabupaten Tanah datar ada Pacu jawi atau balap sapi kalau di Payakumbuh, kabupaten Lima Puluh kota Sumatera Barat ada Tradisi yang unik yaitu Pacu Itiak. Pacu Itiak merupakan permainan yang melombakan kemampuan itik terbang lurus di atas udara dan mendarat di tempat yang sudah ditentukan. 



Tidak semua nagari atau kampung, tapi hanya ada di empat nagari, yaitu Nagari Aua Kuniang dan Nagari Aie Tabik di Kota Payakumbuh. Kemudian Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang-Panjang dan Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota.


Konon, tradisi Pacu Itiak sudah dimainkan oleh nenek moyang orang Payakumbuh pada ratusan tahun lalu. Saat itu, para petani di Aur Kuning, Payakumbuh, Kanagarian dan Sicincin menghalau itik yang memakan tanaman padinya. Nah, itik-itik yang dihalau tersebut malah terbang ke dataran sawah yang letaknya lebih rendah. Sejak itulah, itik-itik terbang ini menjadi hiburan tersendiri bagi para petani, hingga akhirnya diadakan lomba itik terbang oleh masyarakat Payakumbuh.



Cara untuk melakukan Pacu Itiak ini, itik dipegang sendiri oleh para pemiliknya. Kemudian dilemparkan ke udara, sehingga itik tersebut akan terbang ke udara dan terbang menuju garis finish. Untuk ikut lomba Pacu Itiak ini ternyata tak sembarangan Di mana seminggu sebelum itik dilombakan, itik tersebut harus dikurung dan hanya diberi makan padi dan telur. Begitu menjelang petang, itik dilatih untuk terbang.

Dalam permainan pacu itik ini biasanya terbagi dalam 4 nomor yang dipertandingkan. Mulai dari nomor 800 meter, 1.000 meter, 1.200 meter, sampai 1.600 meter atau disebut pacuan boko (bebas). Untuk nomor 800 meter dan 1.000 meter, setiap itik yang dilombakan atau dilempar peserta ke udara, setelah terbang lurus di atas ketinggian 10-20 meter, harus mendarat di bawah garis finish yang ditentukan. Pecandu pacu itik menyebut garis tersebut sebagai garis mati.



Sementara, untuk pacu itiak dengan nomor pertandingan 1.200 meter dan 1.600 meter atau disebut dengan jalan panjang, tidak menggunakan garis mati. Itik boleh mendarat di atas ataupun di bawah garis yang sudah ditentukan. Bebas, sepanjang itik tersebut tetap terbang lurus.

Usia itik yang mengikuti Pacu Itiak ini juga ditentukan loh, di mana usia itik antara empat hingga enam bulan. Jenis itik yang biasanya mengikuti Pacu Itiak ini, memiliki kesamaan warna pada paruh dan kaki, leher yang pendek, sayap lurus yang mengarah ke atas, jumlah gigi yang ganjil, serta ujung kaki yang bersisik kecil. Seekor itik pacuan dihargai antara seratus ribu hingga satu juta rupiah.

Saat ini Pacu Itiak dikelola secara profesional dan mendapat perhatian dari dinas pariwasita kabupaten lima puluh kota, event yang besar untuk acara pacu itiak ini diadakan pada bulan desember

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages