Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Thursday 2 July 2020

Mengenal Tradisi Batombe Dari Nagari Abai Kabupaten Solok Selatan.

Tradisi Batombe merupakan tradisi lisan berupa berbalas pantun di Nagari Abai Kecamatan Batanghari Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat yang di iringi dengan alat musik Rabab berupa alat musik yang berasal dari kabupaten Solok Selatan. 

Foto : Blogkulo.com

Tradisi ini biasa di mainkan di Nagari setempat ketika ada acara pernikahan atau baralek atau ada acara adat atau agama, bentuknya berbalas pantun dengan rebab sebagai pengiring, pantun-pantun akan didendangkan dengan bahasa asli  Kecamatan Sangir Batang Hari. 

Tradisi batombe ini dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan hati bagi masyarakat Nagari Abai, berbalas pantun dalam tradisi ini dilakukan sambil menari, Adapun isi dari Pantun batombe ini berupa nasihat orang tua kepada anaknya, etika pergulan, percintaan dan sebagainya. 

Asal mula tradisi ini konon dilatarbelakangi ketika pembangunan rumah gadang 21 ruang di Nagari Abai yang pada zaman dahulu dikelilingi oleh hutan belantara dan masih banyaknya hewan buas, pada waktu kaum laki-laki mengambil kayu dari hutan dengan jumlah yang lumayan besar timbulah kejenuhan dan kepenatan dari para kaum lelaki itu. untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan dan mengembalikan semangat bekerja. Mereka mulai mendendangkan pantun berisi pituah dan kata-kata pembangkit semangat, mendengar pantun yang bersahutan beberapa orang pun ikut menari.



Ketika ditengah kecerian tersebut ada keanehan dimana salah satu batang kayu yang sudah ditebang tidak bisa digerakan dan masyarakat pun kebingungan. untuk menyelesaikan masalah tersebut diadakan musyawarah yang hasil keputusannya berupa menyembelih satu ekor binatang ternak berupa kerbau yang darahnya dipercikan kepada kayu tersebut sebagai bentuk penghormatan dan meminta izin kepada mahluk halus penghuni batang kayu tersebut.

Dari Awal mula adanya tradisi ini sampai sekarang pun ketika ada pertunjukan batombe wajib memotong hewan ternak berupa kerbau yang harus dipatuhi oleh masyarakat setempat jika dilanggar akan mendapatkan sanksi adat. 

Tradisi Batombe ini biasa dimainkan pada malam hari antara pukul 21.00 sampai jam 04.00, para pemain batombe ini memakai pakaian khusus disesuaikan dengan perannya masing-masing. Dalam permainan ini diiringi oleh musik talempong, rebab dan gendang. Acara diawali dengan pembacaan pantun pembukaan oleh penghulu atau Datuak kemudian permainan dilanjutkan  oleh pemain batombe yang saling berdendang atau berbalas pantun menggunakan dialek bahasa setempat. Berbalas pantun dilakukan dilakukan secara bergantian pertama oleh laki-laki kemudian perempuan silih bergantian

Para pemain batombe terdiri atas laki-laki dan perempuan yang duduk membentuk formasi lingkaran dan ada satu orang laki-laki di tengah lingkaran yang berperan sebagai pedendang. kemudian mereka berdiri, memutar dan berbalik tapi masih dalam formasi lingkaran, semakin malam gerakannya makin cepat sehingga penonton larut dalam cerita dengan turut menari dan bernyanyi.

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages