Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Friday 15 May 2020

Tradisi Bakureh di Kabupaten Solok Yang Sudah Hampir Punah

Pernah mendengar istilah Bakureh, Bakureh jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia Artinya " Bekerja" tapi bukan itu konotasinya, Bakureh ini lebih pas jika di artikan dengan istilah gotong Gorong atau kerjasama, jadi Tradisi Bakureh adalah sebuah tradisi gotong royong yang biasa dilakukan oleh masyarakat terutama ibu-ibu dalam hal memasak pada acara-acara adat minangkabau seperti adanya adat pernikahan, aqiqah dan Sebagainya. 

 Foto : Gubuakkopi.id

Tradisi ini sudah turun temurun dari niniak mamak atau leluhur, tapi sekarang dengan adanya catering atau diupahkan ke orang, tradisi ini sudah mulai luntur oleh zaman.  dalam prakteknya ada berbagai tahapan yang dilakukan sebelum melakukan tradisi bakureh misalnya dalam suatu pesta pernikahan atau alek, sudah dibahas oleh anggota keluarga yang ingin melaksanakannya, sebelum mengundang para tetangga. 

Menurut Ama, ada tiga tahap perencanaan alek secara umum. Pertama mendiskusikan rencana alek dan bakureh bersama keluarga inti. Keluarga inti ini biasa disebut juga dengan istilah Sipangka (‘si pangkal’)—orang yang menyelenggarakan alek. Tahap ini disebut baiyo-iyo sakaluarga (‘bermufakat sekeluarga’), yakni tahap perencanaan. Kemudian, Sipangka memberitahukan kabar tersebut kepada niniak-mamak (‘para tetua keluarga besar’). Tahap ini lebih dikenal dalam istilah lokal sebagai baimbau mamak (‘saling berhimbau dengan para tetua’). Tujuannya adalah meminta penilaian dan persetujuan dari niniak-mamak tentang perencanaan-perencanaan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya. 

Barulah setelah rencana disetujui, berita pernikahan disebarluaskan ke seluruh anggota keluarga besar dan keluarga sasuku (‘satu persukuan’),dengan cara mengumpulkan semua anggota—kegiatan ini biasa disebut dengan tahap babaua mamak (‘berbaur dengan para paman’). Rentang waktu yang dibutuhkan untuk melewati proses ini kurang lebih sebulan. 

Barulah setelah itu, Sipangka mengundang para tetangga untuk bakureh. Umumnya, undangan ini disebarkan secara lisan dari rumah ke rumah oleh pihak Sipangka sekitar tiga hari sebelum acara. Namun, apabila pestanya cukup besar, yang akan dimasak juga biasanya akan lebih banyak, sehingga semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan makanan. Maka, biasanya tujuh hari sebelumnya para pelaku bakureh sudah mulai mengangsur mempersiapkan bumbu dan menggulai.

Sebelum melakukan tradisi bakureh ini kegiatan yang dilakukan oleh kaum laki-laki yaitu mendirikan rumah atau dapur non permanen yang disebut juga Rumah kajang sebagai tempat memasak para kaum ibu-ibu. selain itu ada berbagai jenis tradisi dari bakureh ini tergantung suasana dan nuansanya yang akan dibahas pada postingan selanjutnya.

(Bersambung)

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages