Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, 15 January 2020

Keunikan Jembatan Akar Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat

Jembatan akar ini berusia lebih dari satu abad. Dibangun pada 1916 oleh seorang Ulama Pakiah Sokan sebagai penghubung dua desa yang dipisahkan oleh Sungai Bayang, yaitu Kampung Puluik-Puluik dan Kampung Lubuk Silau.

Jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 10 meter ini terbuat dari bambu yang dililit akar pohon beringin di masing-masing sisi Sungai Bayang. Karena keunikannya, Jembatan Akar Sungai Bayang ini menjadi ikonik di Tanah Minang. Tidak sedikit wisatawan datang, untuk berselfie di sini.
Dalam bahasa Minang, jembatan yang letaknya sekitar 88 km sebelah selatan Kota Padang ini oleh masyarakat dinamakan Titian Aka. Jembatan ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,5 meter. Proses merajut akar hingga menjadi jembatan membutuhkan waktu sekitar 26 tahun.

Saat ini kondisi Jembatan Akar justru semakin kuat karena bertumbuh besarnya akar pohon beringin yang membentuknya. Untuk menjaga keberlangsungan hidup jembatan ini, Pemkab setempat telah menambah tali besi yang berfungsi untuk melindungi. Saat musim hujan, debit air Sungai Bayang bisa naik hingga menyentuh jembatan.
Derasnya air dapat merusak jembatan akar apabila dibiarkan. Karena itu, tali besi tersebut dapat mengangkat jembatan hingga melebihi debit air saat musim hujan. Selain tali besi, ditambahkan pula pijakan kayu agar pengguna bisa lebih mudah berjalan. Saat melewatinya, pengguna tetap harus hati-hati agar tidak slip atau terjatuh.
Sungai Bayang memang terkenal dengan kejernihan dan kesejukan airnya. Sungai ini bisa dimanfaatkan untuk olahraga arung jeram karena terdapat banyak batu batu besar di sepanjang badan sungai. Jika Anda berdiri di atas jembatan dan memandang sungai, Anda dapat mlihat ikan-ikan (pareh) berbagai ukuran dengan jelas.
Namun, Anda tidak boleh menangkapnya. Sebab ikan tersebut 'keramat' atau telah di sumpah (uduh) oleh masyarakat setempat, dan hanya dapat diambil atau di panen pada waktu-waktu tertentu. Anda dapat mandi sepuasnya dengan dikerumuni ikan-ikan.
Bagi wisatawan lokal, jembatan akar milik Kabupaten Pesisir Selatan ini sudah menjadi destinasi wisata populer. Jika ingin datang dan melihatnya secara langsung, pengunjung harus membayar retribusi sebesar Rp5.000 per orang.
Jembatan Akar dapat dicapai sekitar satu jam dari Kota Padang dengan kendaraan darat, dan setengah jam dari Kota Painan. Dari Painan, ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, jaraknya 24 km. Sedangkan dari Kota Padang, jaraknya sekitar 80 km melewati Teluk Bayur.

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages