Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday 18 December 2019

Lapek Ubi khas Minangkabau

Makanan tradisional yang satu ini banyak sekali namanya ternyata, kalau saya dari dulu ya tahunya hanya pepes ubi. Nah karena ini termasuk makanan yang sangat murah meriah, maka pepes ubi ini menjadi makanan yang sangat sering dibuat oleh ibu saya.



Karena seringnya sampai saya bosan, atau bahasa Palembangnya sampe temalek. Dulu saya tidak begitu suka dengan lemet ini, tetapi begitu sudah besar dan ketika jauh dari rumah malah kadang-kadang kangen makanan satu ini.

Kalau dulu ketika kuliah di Bandung, salah satu makanan pendamping yang dibawa oleh akang jual bandrek atau bajigur adalah ini, ketimus atau lemet ini selain pisang, ubi dan kacang rebus. Dan pilihan saya kalau tidak pisang rebus ya ketimus ini. 

Dulu kalau sudah ada singkong di rumah, hmmm saya sudah bisa menebak kalau akan dibuat pepes ubi. Dan benar saja, saya langsung disuruh membantu memarut bahan-bahannya, kalau tidak kelapa ya singkongnya. Hmmm kalau disuruh memilih memarut mana, saya akan pilih memarut singkong secara lebih mudah memarut singkong.

Parutan di rumah ibu saya itu tajam sekali, setiap kali memarut walaupun saya sudah sangat hati-hati tetap saja tangan saya jadi korban. Ketika bagian singkong atau apapun yang saya parut sudah mulai kecil, di situlah saya akan sangat berhati-hati, tetapi tetap saja meleset. Jadi kalau sudah disuruh memarut, saya sudah merasa malas duluan.

Nah selama ini saya tidak pernah sekalipun membuat pepes ubi ini dari awal, walaupun saya tahu bahan-bahannya tetapi tidak tahu takarannya. Tahunya hanya menjadi asisten memarut dan membungkus adonan.
Jadi ketika saya main-main ke blognya Mba Lenny - Dapur Ibu Lala Wira, lihat ada resep pepes ubi ini, atau kalau biasa orang Minang bilangnya lapek ubi. Di Batam pun nama ini yang lebih familiar. Nah sudah lama sekali saya tidak makan lapek ubi ini, hmmm ada keinginan membuat sendiri, walaupun sedikit enggan karena menggunakan daun pisang.

Dulu di rumah ibu saya, kalau butuh daun pisang tinggal ambil secukupnya. Nah kalau di sini, harus beli. Beli pun tidak bisa sedikit, jadi kadang sayang daun pisangnya terbuang kalau tidak dipakai. Memang sih daun pisangnya bisa saya gunakan juga untuk membuat jenis makanan yang lain, tetapi tetap saja banyak.

Berhubung saya tidak punya parutan yang cukup halus, adanya hanya parutan keju, maka singkongnya saya blender saja, he he he. Blender dengan sedikit air, kemudian disaring airnya. Airnya diletakkan dulu di mangkuk, setelah didiamkan beberapa saat airnya dibuang dan endapan pati singkong disisihkan kemudian dicampur dengan singkong halus. 

Okey deh berikut resepnya ya, menggunakan resep lapek ubi ala Ibu Lala Wira, terima kasih 

Lapek Ubi

Bahan :
  • 1 kg singkong atau ketela pohon, parut
  • 300 gr gula merah, sisir halus lalu rebus dengan 50ml air, setelah mendidih dan kental disaring
  • 1/2 buah kelapa parut, ambil bagian putihnya saja, tanpa kulit kerasnya
  • 1 sendok makan garam
  • daun pisang untuk membungkus

Cara membuat :
  1. Campur singkong parut, kelapa parut dan garam, lalu tuangkan larutan gula merah
  1. Siapkan daun pisang, ambil secukupnya adonan singkong, letakkan di daun pisang dan bungkus, lakukan sampai adonan habis
Kukus hingga matang kurang lebih selama 20 - 30 menit tergantung besar kecilnya ukuran pepes ubi (selama membungkus saya panaskan dulu kukusannya)


loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages