Apo Nan Baru !!!

Post Top Ad

Your Ad Spot

Tuesday, 17 December 2019

Karupuak Jangek Makanan Populer Masyarakat Sumatera Barat

Kerupuk Jangek biasanya dinikmati bersamaan dengan lontong ataupun pelengkap makanan, sama seperti kerupuk pada umumnya. Namun kerupuk asal Minangkabau Sumatera Barat ini memiliki kekhasannya sendiri. Mulai dari bahan pembuatnya, sampai rasanya yang gurih dan renyah. Kalau kata bule sih kerupuk ini sangat crunchy namanya. Apa sih crunchy? Nah selain belajar tentang sajian kuliner khas nusantara, bisa juga nih belajar bahasa inggris biar tau banyak kosa kata untuk menjelaskan kuliner unik dari Sumatera Barat ini.

Kerupuk memang sempurna untuk jadi pelengkap saat menikmati menu sarapan, makan siang ataupun malam. Dan memang jenis kerupuk itu banyak banget yang bisa dinikmati. Kalau kamu punya lidah masyarakat Indonesia, pasti familiar banget kan dengan kerupuk.

Nah Apa Itu Kerupuk Jangek? Dan kenapa kerupuk ini dinamakan Jangek? Inilah yang akan kamu baca di sini. Jadi, yuk lihat sejarah dan proses pengolahannya di bawah ini.
Sejarah Kerupuk Jangek

Sekilas Mengenai Kerupuk Jangek

Nah kerupuk jangek adalah satu varian kerupuk yang dibuat dari kulit hewan. Kerupuk yang dibuat dari kulit hewan ini bisa disebut juga dengan kerupuk kulit, atau rambak. Biasanya dinikmati bersamaan dengan menu utama saat makan. Di beberapa daerah, namanya biasa berbeda-beda. Di Sumatera Barat, kerupuk kulit ini disebut dengan Jangek. Seperti apa sejarahnya?
Menurut catatan sejarah, kerupuk kulit ini sudah ada dari masa kerajaan dulu. Kulit hewan yang biasa dimanfaatkan sebagai olahan sup atau semacamnya diinovasikan menjadi sebuah panganan kering. Terbentuklah panganan kering bernama kerupuk kulit ini.
Seiring berjalannya waktu, bahan dasar ini mulai tergantikan dengan adanya tepung singkong. Akhirnya, muncullah beberapa jenis kerupuk yang dibuat dari bahan dasar tepung tadi. Tepung singkong ini banyak diterapkan untuk membuat aneka jenis kerupuk. Disamping mudah dalam mendapatkannya, bahannya juga terbilang murah.
Meskipun ada varian bahan lain, ternyata kulit hewan juga masih banyak dimanfaatkan loh. Memang tidak banyak, tetapi masih ada yang membuat kerupuk berbahan kulit tersebut di beberapa daerah di penjuru nusantara.
Bahan utamanya adalah kulit hewan seperti kerbau atau sapi. Kulit hewan ini dianggap sangat bagus untuk dijadikan hidangan kering karena ketipisannya. Makanya krenyes banget kan kalau makan kerupuk kulit?
Di Pulau Jawa, ternyata kulit ini tidak hanya dijadikan sebagai kerupuk, tapi bisa diolah juga menjadi semacam sup. Orang jawa menyebutnya sebagai CECEK. Nah cara membaca Cecek ini, huruf E dibaca sama dengan E dalam kata Lempar.
Dengan berkembangnya jaman, kulit yang digunakan pun lebih banyak variasinya. Ada yang menggunakan kulit kambing, bahkan ada juga yang menggunakan kulit ayam. Ini khusus untuk pembuatan kerupuk kering.

Tetapi, kerupuk kulit Sumatera Barat menjaga kekhasannya dengan membuatnya dari kulit kerbau ataupun sapi. Kulit ini diambil dari tempat pemotongan hewan, kemudian diolah dan dibumbui dengan garam. Baru setelah dibumbui, kerupuk bisa digoreng.
Bagaimana dengan rasanya? Rasanya tentu berbeda dengan kerupuk yang berbahan dasar tepung. Kerupuk dari kulit hewan jauh lebih gurih dan kerenyahannya? Dijamin tidak ada tandingannya!
Kerupuk ini jarang dinikmati secara langsung. Penikmatnya biasanya mengkonsumsi kerupuk dengan menu nasi. Dan ini menjadi paduan pas kalau kamu ingin menikmati kerupuk tersebut.

Proses Pengolahan Kerupuk Jangek

Pengolahan kerupuk kulit ini membutuhkan waktu lebih lama. Setidaknya memakan waktu sampai berminggu-minggu. Nah kenapa sih bisa lama banget? Karena kulit hewan ini perlu di jemur cukup lama, dan harus melalui beberapa proses lainnya hingga bisa sampai penggorengan dan lain sebagainya.
Makanya gak heran nih kalau Kerupuk Jangek sering dipatok harga yang cukup mahal. Apalagi jika melihat bahan dasarnya sendiri yang terbilang sudah mahal.
Nah walaupun terbilang mahal tapi tenang aja. Nyatanya, kini kerupuk ini bisa ditemukan di warung-warung Padang dengan harga terjangkau loh. Jangan lupa makan ini sebagai pelengkap masakan Padang yang kamu makan ya!

Mencari Kulit Kerbau atau Sapi

Mengenai pengolahannya, langkah pertama diawali dengan mencari kulit kerbau ataupun sapi di tempat pemotongan.

Merendam Kulit

Tujuannya adalah untuk dicuci, dibersihkan dari kotoran dan darah yang melekat pada kulit sampai bersih.

Rebus Kulit

Kulit tersebut harus direbus untuk menghilangkan bulu-bulu yang masih menempel. Caranya adalah dengan merebus, mengangkatnya dan menarik rambut atau menghilangkannya dengan pisau.

Rebus Kembali Kulit Hewan dan Bakar Kulit Hewan

Kulit tersebut kembali di rebus ulang dan dibakar untuk membersihkan sisa daging yang menempel pada kulit. Pastikan juga untuk membakarnya lebih lama ya, karena bisa membuat kulit gosong.

Memotong Kulit dan Taburi Garam

Proses kedua adalah memotong kulit yang sudah bersih. Potong kecil-kecil sesuai selera. Kemudian taburi garam dan jemurlah kira-kira selama seminggu.

Menggoreng Kulit dengan Minyak Sayur

Bisa juga dengan menggunakan minyak kelapa. Saat menggorengnya, goreng kulit tersebut setengah matang saja.

Angkat Kulit, Jemur Selama Seminggu, lalu Digoreng

Setelah seminggu dijemur, proses selanjutnya adalah menggoreng kulit tadi. Ini adalah proses terakhir yang akan membuat kulit tergoreng sempurna. Biasanya pengolahan kulit yang baik akan membuat kulit bisa mengembang.
Goreng sampai matang, kemudian sajikan di atas meja. Nah kamu juga bisa membungkus kerupuk ini dengan plastik untuk disimpan atau dijual.
Nah, itu dia ulasan tentang bagaimana cara membuat kerupuk kulit khas Sumatera Barat, Kerupuk Jangek. Kalau kamu ingin membuatnya, ingat untuk cari kulit sapi yang bagus ya. Dengan begitu, kamu akan mendapati hasil Kerupuk Jangek yang berkualitas baik.

loading...

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages